Happy Reading Starbucks Strawberries & Crème Frappuccino

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 19 Maret 2020

Riview Jurnal Psikologi & Teknologi Internet: “Hubungan Antara Self Control Dengan Internet Addiction Pada Mahasiswa”

 Hasil gambar untuk kecanduan internet
   Kecanduan Internet atau Internet Addiction merupakan fenomena yang muncul di kehidupan kita saat ini, Internet Addiction sering kali kita temui di berbagai belahan Negara, Termasuk Negara kita saat ini. Hal ini dikarenakan penggunaan internet di zaman yang modern ini sangatlah diperlukan baik untuk mencari informasi terbaru ataupun untuk menjalin hubungan dengan orang lain diberbagai tempat belahan dunia. Namun, seiring perkembangan internet, tak sedikit orang yang sangat bergantung pada internet sehingga menyebabkan kecanduan. Kecanduan internet kebanyakan dialami oleh remaja. Hal ini dikarenakan internet menawarkan berbagai fasilitas informasi, hiburan, mainan, bahkan tren- tren kekinian yang sangat diikuti perkembangannya oleh remaja sehingga membuat remaja tidak ingin meninggalkan internet. Pecandu internet kehilangan control atas dirinya hingga merelakan segalanya untuk internet dan kehilangan perannya dalam kehidupan. 
   Dari fenomena tersebut, kali ini saya akan me-riview atau membahas sedikit jurnal yang berkaitan tentang permasalahan Internet Addiction pada remaja terkhususnya mahasiswa yang masih tergolong remaja akhir. Menurut Anna Freud dalam buku Hurrlock, masa remaja akhir umumnya dimulai pada usia 17-22 tahun. Oleh karena itu, permasalahan yang akan saya ambil terfokus pada mahasiswa dan jurnal yang saya angkat adalah jurnal yang ditulis oleh Sari Dewi Yuhana Ningtyas, Mahasiswi Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia. Yang berjudul “Hubungan Antara Self Control dengan Internet Addiction Pada Mahasiswa”


REVIEW JURNAL

Judul
Hubungan Antara Self Control dengan Internet Addiction Pada Mahasiswa
Tipe Jurnal
Educational Psychology Journal, Vol 1 No 1
Tahun Terbit
2012
Penulis
Sari Dewi Yuhana Ningtyas
Riviewer
Salsabila Fristia
Tanggal Riview
19 Maret 2020
Isi Jurnal :

1.    Tujuan Penelitian 
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat self control dengan internet addiction pada mahasiswa FIP semester 5 UNNES serta hubungan antara self control dengan internet addiction pada mahasiswa FIP semester 5 UNNES.

2.    Subjek Penelitian
     Subjek penelitian ini adalah 65 mahasiswa FIP semester 5

3.    Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Proportional sampling. Yaitu dengan cara mengambil 10% secara random sebagai sempel dari populasi Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES Semester 5 tahun 2010/2011 yang berjumlah 639 mahasiswa yaitu 65 mahasiswa.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala self control dengan aitem yang dibuat adalah 50 aitem dari aspek behavioral control, cognitive control, dicisional control. Skala kedua yaitu internet addiction yang dibuat adalah 51 aitem dari aspek compulsive use, loss of control, continued use despite adverse consequences. Alternative jawaban yang tersedia ada empat, yaitu Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Sesuai (SS), Sangat Tidak Sesuai (STS).

4.    Definisi Operasional

·      Dependent Variable : Internet addiction pada mahasiswa.
Internet addiction adalah pemakaian internet secara berlebihan yang dimulai dengan gejala-gejala klinis kecanduan, seperti keasyikan dengan objek candu, pemakaian yang lebih sering terhadap objek candu, tidak memperdulikan dampak fisik maupun psikologis pemakaian dan sebagainya ”
·      Independent  Variable : Self control
Self control sebagai kemampuan untuk membimbing tingkah laku sendiri, kemampuan untuk menekan , merintangi impuls-impuls atau tingkah laku impulsif ”

5.    Hasil Penelitian

Self control diukur dengan skala self control dengan koefisien reabilitas sebesar 0,850. Skala self control terdiri dari 31 aitem valid dengan rentang koevisien validalitas dari 0,252 sampai dengan 0,680. Internet addiction diukur dengan menggunakan skala internet addiction. Skala internet addiction mempunyai koefisien reabilitas sebesar 0,868. Skala internet addiction terdiri dari 33 aitem valid dengan rentang koefisien validalitas dari 0,267 samapi dengan 0,731. Uji kolerasi menggunakan teknik kolerasi product moment yang dikerjakan menggunakan bantuan program SPSS 12.0 for windows.
Hasil penelitian menunjukan variable self control tergolong rendah dengan presentasi 93,85%, berarti bahwa mahasiswa kurang mampu mengontrol perilaku, mengambil keputusan atau suatu tindakan yang cukup baik terhadap internet. Variable internet addiction tergolong tinggi dengan presentasi 96,92%, hal ini berarti mahasiswa mengalami kecanduan dalam berinternet, yang ditandai dengan mahasiswa selalu tertuju pada internet, kurang dapat dalam mengontrol penggunaan internet. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan negatif antara self control dengan internet addiction pada mahasiswa FIP semester 5 UNNES, hal ini ditunjukkan dengan hasil kolerasi product moment r = -0,752 dengan signifikasi atau p = 0,000 dimana p < 0,01.
Hasil penelitian tersebut sesuai dengan hipotesis yang ditunjukan bahwa terdapat hubungan negatif antara self control dengan internet addiction pada mahasiswa FIP semester 5 UNNES. Semakin rendah self control maka semakin tinggi internet addiction. Terujinya hipotesis dalam penelitian ini disebabkan oleh tingginya pemakaian internet secara berlebihan, sehingga dalam mengendalaikan perilaku kurang baik atau rendah. Pengguna internet yang mempunyai self control yang tinggi akan mampu memandu, mengarahkan dan mengatur perilaku online.

6.    Kekurangan dan Kelebihan Dari Penelitian

Segala sesuatu tak terlepas dari adanya kekurangan maupun kelebihan masing-masing. Tak terkecuali dengan isi jurnal yang sedang saya riview kali ini. Berikut adalah kekurangan dan kelebihan dari Educational Psychology Journal: Hubungan Antara Self Control Dengan Internet Addiction Pada Mahasiswa.

Kekurangan

Jurnal ini menggunakan kalimat yang kurang efektif di mana kalimat-kalimat yang dipakai ditulis berulang kali. Sehingga terkesan bertele-tele. Dengan demikian informasi yang ditangkap pembaca kurang maksimal karena menimbulkan kesan menoton saat membaca. Selain itu, pada bagian metode penelitian, peneliti menjabarkan skala self control dan internet addiction dengan beberapa aitem namun peneliti hanya menyebutkan apa saja aitem-aitem yang dibuat tanpa menjelaskan maksud dari aitem-aitem tersebut sehingga pembaca tidak mendapatkan gambaran lebih dalam mengenai metode penelitian yang digunakan. Selanjutnya, pada hasil pembahasan, peneliti menggunakan skala yang sulit dipahami oleh orang awam. sehingga kebanyakan pembaca tidak memahami darimana koefisien-koefisein tersebut didapat karena di jurnal tersebut tidak diberi tahu darimana skala-skala tersebut didapatkan. Hal ini dapat mengakibatkan pembaca akan kesulitan untuk mengerti hasil pembahasan dari koefisien-koefisien dan skala-skala yang digunakan tersebut. Dalam jurnal tersebut juga tidak diberi tahu bagaimana cara mencegah terjadinya internet addiction dikalangan remaja dan dapat tidak diberi tahu apakah internet addiction dapat disembuhkan atau tidak. Peneliti hanya memaparkan hubungan antara self control dengan internet addiction pada mahasiswa tanpa memberikan sebuah solusi. Sehingga dalam penelitian ini belum menjelaskan manfaat penelitian secara detail.   

Kelebihan

Dari segi kerapihan penulisan, jurnal ini ditulis dengan rapih di mana setiap bagian paragraph nya diberikan pengaturan rata kanan-kiri (alignment justify). Penulisan jurnal ini teratur dan sesuai dengan kaidah penulisan jurnal serta jurnal ini bersifat baku dan sesuai dengan kamus EYD Bahasa Indonesia. Jurnal ini juga memaparkan secara jelas dan lengkap mulai dari pendahuluan atau latar belakang dari permasalahan mengapa dibuatnya penelitian ini sampai menjelaskan kepada pembaca bahwa benar adanya gangguan kecanduan pada internet atau Internet Addiction Disorder (IAD) pada remaja. Serta, pada penelitian ini, memberikan informasi bagaimana ciri-ciri remaja atau individu yang mengalami kecanduan internet tersebut. Dan memberikan informasi bahwa semakin rendah self control maka semakin mudah individu atau remaja terkena internet addiction.


MENGKAJI JURNAL DENGAN TEORI

Dari Hasil penelitian tersebut sesuai dengan hipotesis yang diajukan bahwa terdapat hubungan negatif antara self control dengan internet addiction pada mahasiswa FIP semester 5 UNNES. Semakin rendah self control maka semakin tinggi internet addiction. Terujinya hipotesis dalam penelitian ini disebabkan oleh tingginya pemakaian internet secara berlebihan, sehingga dalam mengendalikan perilaku kurang baik atau rendah. Pengguna internet yang mempunyai self control yang tinggi akan mampu memandu, mengarahkan dan mengatur perilaku online.
Hal serupa  juga  didapati  oleh  penelitian  lainnya  yang  mana  penelitian  yang  dilakukan  oleh Setiawan, G, dkk yang berjudul Hubungan kontrol diri dengan kecanduan internet siswa kelas IX SMP Kristen 2 Salatiga. Dimana dari hasil analisis data menemukan ada hubungan yang signifikan antara kontrol diri dengan kecanduan internet siswa kelas IX SMP Kristen 2 Salatiga. Dengan demikian hipotesis yang diajukan peneliti diterima dengan nilai asymp sig. = 0.002 (< 0.05), yang berarti bahwa kecanduan internet disebabkan oleh kontrol diri yang rendah, artinya apabila siswa tidak mampu mengontrol dirinya maka kecanduan internet akan terjadi pada diri siswa.
Hasil penelitian lain yang menunjukan bahwa semakin rendah self control maka semakin tinggi internet addiction atau sebaliknya adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Arisandy dengan judul Hubungan antara kontrol diri dengan kecanduan internet pada mahasiswa Universitas Bina Darma. Hasil uji hipotesis pada penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara kontrol diri dengan kecanduan internet pada mahasiswa Universitas Bina Darma Palembang (r=-0,422; F=10.399; p=0,000 atau p<0,01). Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kontrol diri maka semakin rendah kecanduan internet. Dari penelitian tersebut disebutkan bahwa Mahasiswa sebagai pengguna internet yang memiliki kontrol diri yang tinggi mampu memandu, mengarahkan dan mengatur perilaku online. Mahasiswa sebagai pengguna internet yang memiliki kontrol diri yang tinggi mampu mengatur penggunaan internet sehingga tidak tenggelam dalam internet, mampu menggunakan internet sesuai dengan kebutuhan, mampu memadukan aktivitas online dengan aktivitas-aktivitas lain dalam kehidupannya. Mahasiswa sebagai pengguna internet dengan kontrol diri yang tinggi tidak memerlukan internet sebagai tempat untuk melarikan diri dari masalah atau menghilangkan dysphoric mood (perasaan tidak berdaya, rasa bersalah, cemas, depresi).
Sebaliknya, mahasiswa sebagai pengguna internet dengan kontrol diri rendah tidak mampu mengatur penggunaan internet sehingga perhatian tertuju hanya pada internet, berharap untuk segera online atau memikirkan aktivitas online. Mahasiswa sebagai pengguna internet dengan kontrol diri rendah dapat menghabiskan waktu berjam-jam dengan aktivitas online hingga melupakan bagian lain dari kehidupannya seperti waktu belajar, bekerja dan bersosialisasi dengan orang lain, bahkan menggunakan internet sebagai tempat untuk melarikan diri dari masalah. Kontrol diri yang rendah dapat terjadi juga pada mahasiswa bila mahasiswa tidak mampu mengendalikan diri pada saat mengakses internet.
Dilansir dari jurnal lain yang ditulis oleh Herlina Siwi Widiana, Sofia Retnowati, Rahma Hidayat dengan judul Kontrol diri dan kecenderungan kecanduan internet dijelaskan bahwa setiap individu yang mempunyai kontrol diri yang tinggi mampu menginterprestasi stimulus yang dihadapi, mempertimbangkan konsekuensinya sehingga mampu memilih tindakan dan melakukannya dengan meminimalkan akibat yang tidak diinginkan. Pengguna internet yang mempunyai kontrol diri rendah tidak mampu memadu, mengarahkan dan mengatur perilaku online. Gologan ini tidak mampu menginterprestasi stimulus yang dihadapi, tidak mampu mempertimbangkan konsekuensi yang mungkin dihadapi sehingga tidak mampu memilih tindakan yang tepat. Individu jenis ini tidak mampu mengatur pengunaan internet sehingga perhatian tertuju pada internet. menggunakan internet dengan waktu yang semakin meningkat untuk memperoleh kepuasan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa apabila mahasiswa sebagai pengguna internet lupa bahwa internet bersifat tanpa batas akan terhanyut oleh fasilitas-fasilitas yang disediakan ketika online, dan mahasiswa sebagai pengguna internet akan melakukan online secara terus menerus tanpa menghiraukan kehidupan sendiri maupun lingkungannya sampai mencapai taraf addit. Hal ini dapat dilihat bahwa kontrol diri sangat berpengaruh terhadap kecanduan internet pada mahasiswa. Secara umum orang yang mempunyai kontrol diri tinggi akan menggunakan internet secara sehat dan sesuai dengan keperluannya sehingga tidak menjadi kecanduan, sedangkan orang yang mempunyai kontrol diri rendah tidak mampu mengatur dan mengarahkan perilaku onlinenya.


Sumber lain :

Arisandy, D. (2009). Hubungan antara kontrol diri dengan kecanduan internet pada mahasiswa Universitas Bina Darma tahun 2009 PalembangNaskah publikasi, 1-13.

Rahmat, H. S. W. S. R. (2004). Kontrol diri dan kecenderungan kecanduan internet. Humanitas: Jurnal Psikologi Indonesia, 1(1), 24526

Setiawan, G., Dwikurnaningsih, Y., & Setyorini, S. (2019). HUBUNGAN KONTROL DIRI DENGAN KECANDUAN INTERNET SISWA KELAS IX SMP KRISTEN 2 SALATIGA. Genta Mulia: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 10(2).



Senin, 15 April 2019

TUGAS SOFTSKILL : TEORI PEMBENTUKAN BUMI DAN FENOMENA ALAM


A.    TEORI PEMBENTUKAN BUMI
Bumi menjadi satu-satunya planet yang memungkinkan untuk berlangsungnya kehidupan. Hal ini disebabkan karena di bumi terdapat air sebagai komponen pendukung kehidupan. Atmosfer bumi memiliki komposisi yang sesuai untuk kehidupan, serta jarak dari matahari yang tidak terlalu dekat namun juga tidak terlalu jauh. Bumi juga memiliki sumber daya alam yang berperan bagi kelangsungan hidup manusia.
Bumi adalah salah satu dari miliaran benda langit yang ada dijagat raya. Di jagat raya terdapat sebuah sistem yang disebut dengan sistem tata surya. Tata surya terdiri dari matahari, beberapa planet, satelit, dan benda-benda langit. Tata surya dapat terbentuk karena beberapa teori, teori-teori tersebut antara lain, yaitu:

1.      Teori Tidal (Pasang Surut Gas)

Teori tidal dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada 1918. Menurut teori ini, ratusan juta tahun lalu ada sebuah bintang yang bergerak mendekat matahari dan kemudian menghilang. Pada saat itu sebagian matahari tertarik dan lepas. Bagian matahari yang lepas ini kemudian membentuk planet-planet.
Bedasarkan teori pasang surut terdapat sebuah bintang besar yang bergerak mendekati matahari dengan jarak yang dekat. Akibat jarak yang dekat, terjadi pasang surut didalam tubuh matahari, dimana saat itu matahari masih berupa kumpulan gas. Oleh karena ukuran bintang yang sangat besar (menyerupai matahari) dan jarak yang dekat, maka timbullah semacam gelombang raksaksa dari tubuh matahari akibat gaya tarik bintang besar tersebut. Gelombang tersebut  membentuk semacam lidah pijar yang sangat besar, membentang dari arah matahari menuju ke bintang besar tersebut.
Lidah pijar tersebut mengalami perapatan partikel gas menjadi gumpalan-gumpalan, sehingga terpisah satu sama lain. Gumpalan tersebut membentuk planet-planet. Bintang besar yang telah menyebabkan penarikan bagian tubuh matahari tersebut kemudian bergerak sesuai dengan orbitnya dijagat raya. Bintang besar bergerak menjauh, sehingga hilang pengaruhnya terhadap tubuh mathari maupun terhadap planet yang telah terbentuk. Planet-planet yang telah terbentuk tersebut kemudian mengalami pendinginan sambil terus berputar mengelilingi matahari. Planet-planet yang berukuran kecil mengalami proses pendinginan secara cepat. Sedangkan planet-planet yang berukuran besar mengalami pendinginan secara lambat.

2.      Teori bintang kembar

Teori bintang kembar dikemukakan oleh Hoyle. Teori ini menyatakan bahwa pada awalnya matahari merupakan bintang kembar yang satu dengan yang lainnya saling mengelilingi. Pada suatu masa melintas bintang lainnya, menabrak salah satu bintang kembar itu, sehingga menghancurkannya menjadi bagian-bagian kecil. Pecahan tersebut terus berputar dan mendingin menjadi planet-planet yang mengelilingi bintang yang tidak hancur, yaitu matahari.

3.      Teori Nebula (Kabut)

Teori nebula dikemukakan oleh Immanuel Kant dan Laplace pada  1796. Teori ini menyatakan bahwa pada mulanya terdapat kabut gas dan debu (nebula) yang sangat panas, sebagian besar terdiri atas hydrogen dan sedikit helium. Saat mengalami proses pendinginana, kabut gas tersebut menyusut. Semakin lama bentuknya berubah dari bulat bola menjadi semacam cakram. Sebagian besar materi kemudian mengumpal dipusat cakram menjadi mathari, sedangkan sisanya yang tertinggal terpisah sebagai cincin dan tetap mengelilingi matahari sebagai pusatnya. Bagian yang terpsiah ini setelah mendingin menjadi planet-planet, termasuk masing-masing satelitnya.

4.      Teori Big Bang

Teori Big Bang dikemukakan oleh George Lemaitre. Teori ini menytakan bahwa pada mulanya alam semesta adalah primeval atom yang berisi semua materi dalam keadaan yang sangat padat. Suatu ketika materi ini meledak dan seluruh materinya terlempar keruang alam semesta. Materi-materi tersebut akhirnya membentuk bintang, planet, debu, kosmos, asteroid, meteor, energi, dan partikel-partikel lain. Teori big bang ini didukung oleh seorang astronom dari Amerika Serikat, yaitu Edwin Hubble. Bedasarkan pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa jagat raya ini bersifat statis. Semakin jauh jarak galaksi dari bumi, semakin cepat proses pengembangannya.


5.      Teori Planetasimal (Planet kecil)

Teori planetasimal dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton pada 1905. Mereka adalah dua sarjana yang berasal dari Amerika Serikat. Teori ini mengemukakan bahwa tata surya pada mulanya terbentuk dari kabut gas yang mengelilingi inti gas yang panas. Kabut gas tersebut terus berputar mengelilingi inti gas hingga berpilin (disebut kabut pilin). Kabut pilin tersebut terdiri atas buritan material pada yang disebut planetasimal. Lama kelamaan kabut gas yang terpilin berubah menjadi bahan-bahan pada yang kemudian menjadi planet. Sedangkan inti gas panas menjadi matahari.






Dari beberapa macam teori pembentukan jagat raya tersebut, maka terbentuklah bumi beserta planet-planet lainnya. Namun bumi memiliki teori pembentukannya sendiri. beberapa teori pembentukan bumi dapat menjadi gambaran mengenai dinamika bumi dan awal pembentukannya. Beberapa teori pembentukan bumi sebagai berikut.

1.      Teori Kontraksi
Teori kontraksi ini dikemukakan oleh Rene Descrates pada tahun 1596 – 1650. Teori ini menjelaskan bahwa bumi mengalami penyusutan dan pengerutan karena proses pendinginan. Oleh Karena itu, bentuk permukaan bumi atau relief bumi beraneka ragam seperti gunung, perbukitan, lembah, dan daratan.

James Danu dan Elie de Baumant mendukung teori kontraksi. Mereka berpendapat terbentuknya pegunungan dan lembah-lembah disebabkan pengerutan permukaan bumi. Pengerutan permukaan bumi disebabkan oleh proses pendinginan pada bagian dalam bumi. Akan tetapi, teori ini bertentangan dengan kondisi bumi saat ini. Oleh karena itu teori ini tidak banyak digunakan. Pasalnya, pada inti bumi terdapat massa pijar dan lapisan bumi masih mengalami pergerakan hingga saat ini.

2.      Teori Dua Benua (Laurasia-Gondwana Theory)
Teori ini dinamakan teori dua benua karena awal pembentukan bumi terdiri atas dua benua yang besar (supercontinent). Teori dua benua dikemukakan oleh Edward Zuess pada tahun 1884. Dua benua yang dimaksud yaitu benua Laurasia dikutub utara dan Gondwana Land di kutub selatan. Proses pembentukan bumi diawali dengan pergerakan kedua benua menuju ekuator. Rotasi bumi mempengaruhi sebagian benua terpisah didaerah ekuator dan belahan bumi barat. Benua Laurasia membentuk Eropa, Asia, Amerika Utara, dan Greenland. Benua Gondwana terpecah membentuk Amerika Selatan, India, Australia, Afrika, dan Antartika.

3.      Teori Apungan Benua (Continental Drift Theory)
Teori ini dikemukakan oleh Alfred Wegener pada tahun 1912. Teori ini menjelaskan bumi bermula dari benua tunggal yaitu Pangea. Pangea merupakan daratan luas yang terpecah-pecah akibat pergerakan dasar laut.
Teori ini mengemukakan tentang pengaruh rotasi bumi terhadap pergerakan pecahan benua. Arah rotasi bumi dari barat ke timur mempengaruhi area pergerakan pecahan Pangea. Pecahan-pecahan tersebut bergerak kearah barat menuju ekuator. Teori ini didukung oleh bukti-bukti kenampakan alam berikut.
1.     Adanya persamaan garis kontur pantai timur benua Amerika Utara dan benua Amerika Selatan dengan garis kontur pantai barat benua Eropa dan benua Afrika.
2.      Batas Samudra Hindia mendesak ke utara
3.      Terdapat aktivitas seismic dipatahan San Andreas
4.      Kepulauan Madagaskar bergerak menjauhi Afrika Selatan
5.      Samudra Atlantik semakin luas karena pergerakan benua Amerika kearah barat
6.      Greenland bergerak menjauhi Eropa

4.      Teori Konveksi
Teori konveksi menjelaskan bahwa permukaan bumi dipengaruhi oleh konveksi. Arus konveksi merupakan arus panas dari dalam bumi yang selalu bergerak.  Arus panas ini mempengaruhi pergerakan kulit bumi. Teori ini dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Harry H. Hess.  Teori ini dikembangkan lebih lanjut oleh Robert Diesz. Teori ii menjelaskan bahwa didalam lapisan astenosfer terjadi arus konveksi menuju permukaan bumi. Arus konveksi membawa materi berupa lava sampai permukaan bumi (dipungggung samudra). Lava yang terbawa akan membeku membentuk lapisan kulit bumi yang baru sehingga akan menggeser lapisan kulit bumi yang lama.

5.      Teori Lempeng Tektonik
Evolusi bentuk permukaan bumi disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik. Teori lempeng tektonik dikemukakan oleh Tozo Wilson pada tahun 1968. Lempeng lempeng tektonik pembentuk kulit bumi selalu bergerak. Pergerakan lempeng ini dipengaruhi oleh arus konveksi pada lapisan atenosfer. Atenosfer merupan suatu lapisan cair dan panas. Lempeng tektonik merupakan bagian permukaan kulit bumi yang dapat bergerak. Kerak bumi disebut lempeng karena ukurannya yang luas dan tipis dengan sifat kaku. Lempeng terdiri atas lempeng benua dengan tebal sekira 40 km dan lempeng samudra dengan tebal sekira 10 km. kedua lempeng tersebut bergerak diatas lapisan atenosfer dengan kecepatan rata-rata 10cm/tahun.
Gerakan lempeng tektonik dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.
a.    Gerakan Divergen
Gerakan divergen merupakan gerakan dua atau lebih lempeng tektonik yang berimpitan dan bergerak saling menjauh.
b.   Gerakan Konvergen
Gerakan konvergen merupakan gerakan dua atau lebih lempeng tektonik yang saling mendekat sehingga bertumbukan dan menyebabkan salah satu dari lempeng tersebut tersubduksi kedalam mentel dan membentuk gunung api aktif dikerak benua.
c.    Gerakan Transform
Gerakan Transform adalah gerakan antar lempeng tektonik yang berlawanan arah sehingga saling bergesekan. Misalnya gesekan antara lempeng samudra pasifik dan lempeng daratan Amerika Utara yang menyebabkan terbentuknya sesar San Andreas di Amerika Serikat. Jalur bertemunya lempeng-lempeng tektonik disebut zona mendatar (transform zone).






B.     FENOMENA ALAM
AURORA


Aurora merupakan pancaran cahaya di langit daerah lintang tinggi, sebagai akibat dari pembelanjaan partikel angin matahari oleh magnetosfer ke arah kutub, serta adanya reaksi dengan molekul-molekul atmosfer.
Proses terjadinya aurora, bermula dari inti matahari. Di dalam inti matahari terjadi reaksi termonuklir hydrogen menjadi helium. Energi tersebut dialirkan ke permukaan matahari hingga terjadi medan magnet yang sangat kuat. Medan yang tak terbendung terpancar. Medan tersebut berupa partikel proton dan electron yang membentuk medan magnet. Saat terjadi fenomena lidah api pada permukaan matahari, maka medan magnet tersebut terpancar ke luar angkasa. Merkurius tak terpengaruh medan ini karena medan magnet dari planet ini terlalu kecil, begitu juga dengan planet venus. Ketika medan magnet melewati bumi, dimana planet bumi dilapisi oleh medan magnet yang bernama Magnetosfer.
Medan magnet magnetosfer ini terkenal dengan sebutan sabuk van vallen. Yaitu sabuk magnet seperti buah apel. Ketika medan yang dipancarkan matahari menerpa magnetosfer, partikel yang berupa proton dan electron akan dibelokan dan tertarik menuju kutub medan magnet bumi. aliran partikel yang tertarik ke kutub medan magnet bumi akan bertumbukan dengan atom-atom yang ada di atmosfer. Atom-atom tersebut dapat dilihat secara visual melalui pendar cahaya yang bewarna-warni dilangit, atau yang dikenal sebagai Aurora.
Peranan magnet yang besar pada terjadinya aurora menyebabkan aurora paling sering terjadi disekitar kutub utara dan kutub selatan magnetiknya, dan sangat jarang terjadi didaerah katulistiwa. Aurora yang terkenal adalah Aurora Borealis (Kutub Utara) dan Aurora Australis (Kutub Selatan).

Rabu, 27 Maret 2019

CARA MEMINDAHKAN DATA EXCEL KE WORD

Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan tutorial memindahkan data dari Microsoft Excel ke Microsoft Word. data yang akan saya pindahkan adalah data surat lamaran pekerjaan. pertama-tama pastikan anda membuat format surat lamaran pekerjaan seperti dibawah ini.


 
Data Identitas diri seperti nama,alamat,tempat tanggal lahir, pendidikan terakhir dan nomor telepon akan terisi secara otomatis tanpa perlu mengetik satu persatu secara manual,cukup pindahkan data yang telah anda buat sebelumnya di Microsoft Excel kedalam format yang terdapat di Microsoft Word. berikut cara-caranya: 

1. Buatlah data terlebih dahulu di Excel. data yang dibuat sama seperti format data yang ada di Word. yaitu Nama, Alamat , TTL, Pendidikan Terakhir, dan Nomor telepon. Setelah sudah selesai membuat data, Save data tersebut. 




2. Setelah sudah mensave file di Excel. keluar dari Excel. dan buka data lamaran pekerjaan yang sebelumnya sudah dibuat di Word. kemudian klik Tab Mailings




3. Lalu klik Select Recipients dan pilih Use Exiting List




4. Cari dan pilih data yang sebelumnya sudah dibuat di Excel dan klik Open




5. Setelah klik open akan muncul gambar seperti dibawah ini, klik saja OK




6. Pilih Insert Merge Field dan akan muncul secara otomatis format identitas diri seperti Nama, Alamat,dsb.




7.  Arahkan kursor setelah kata 'kepada' diposisi paling atas, dan klik format PT di bagian Insert Merge Field. hingga seterusnya, masing-masing ditempatkan sesuai datanya. seperti gambar dibawah ini. 




8. klik Preview Result dan data akan terlihat sesuai dengan data yang dibuat di Excel




9. Klik tanda panah disamping Preview Result, dan data akan berganti sesuai data selanjutnya yang dibuat di Excel





Minggu, 17 Maret 2019

TUGAS SOFTSKILL UNIVERSITAS GUNADARMA


Nama : Salsabila Fristia
NPM : 16518482
Kelas : 1PA15



TUGAS 1

METODE ILMIAH


A.    Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah metode sains yang menggunakan langkah-langkah ilmiah dan rasional untuk mengungkapkan suatu permasalahan yang muncul dalam pemikiran kita.
Jika dijelaskan secara lengkap Metode Ilmiah terdiri dari 2 (dua) kata yaitu kata Metode dan Ilmiah. Metode merupakan cara seseorang dalam melakukan suatu kegiatan untuk memecahkan masalah yang ada secara sistematis. Sedangkan kata Ilmiah merupakan cara mendapatkan pengetahuan secara alami dan berdasarkan bukti fisis. Seseorang yang melakukan metode ilmiah untuk memecahkan masalah akan membentuk atau mengambil Hipotesis. Hipotesis inilah yang nantinya akan menjelaskan masalah, dan dapat digunakan untuk pengujian serta melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:
1.      Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)
2.      Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran)
3.      Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)
4.      Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)

B.    Karakteristik Metode Ilmiah
Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan-pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran dan perhitungan yang cermat. Proses pengukuran dapat dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau dimanipulasi seperti bintang atau populasi manusia. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam table. Digambarkan dalam bentuk grafik atau dipetakan dan diproses dengan penghitungan statistika seperti korelasi dan regresi.
Umumnya terdapat lima karakteristik penelitian ilmiah :
1.  Terbuka. Artinya, sebuah penelitian bersifat informatif, terbuka, dan dapat diakses oleh peneliti-peneliti lainnya. Dalam laporan penelitiannya-pun, harus menyebutkan secara jelas dan spesifik tetang metode yang digunakan, teknik, dan prosedur pengumpulan data. Hal ini bertujuan untuk memungkinkannya sebuah koreksi dan verifikasi terhadap temuan-temuan sebelumnya.
2.  Objektif. Artinya, ke-objektifan sebuah penelitian ilmiah harus searah dengan aturan/prosedur penelitian yang berlaku serta mengungkapkan fakta-fakta penelitian sebagaimana adanya, bukan sebagaimana interpretasi peneliti.
3.   Empiris. Artinya, suatu penelitian yang didasarkan pada pengalaman sehari-hari, yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian.
4.   Sistematis. Artinya, suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
5.  Prediktif. Artinya, teori-teori yang telah dibuat dan diaplikasikan bertujuan untuk membantu memperkirakan fenomena yang akan terjadi di masa depan. Sejalan dengan hal tersebut, teori yang disusun harus memiliki kualitas dan kemampuan untuk memperkirakan secara tepat sebuah fenomena atau peristiwa yang akan terjadi.


C.     Ciri – Ciri Metode Ilmiah
Adapun Ciri – ciri Metode Ilmiah sebagai berikut :
1. Bersifat kritis, analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk pemecahan masalah.
2. Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia.
3.  Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.
4. Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
5. Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan.


D.    Langkah – Langkah Metode Ilmiah
Langkah awal suatu penelitian adalah melakukan perencanaan. Perencanaan ini sangat penting untuk keberhasilan suatu eksperimen. Oleh karena itu, rancanglah suatu rencana penelitian secara runtut dan mendetail. Langkah-langkah metode ilmiah apakah yang harus dilakukan dalam merencanakan suatu penelitian ilmiah? Langkah-langkah metode ilmiah yang harus Anda lakukan.
1.      Merumuskan Masalah
Penelitian dimulai dengan merumuskan masalah. Masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan ilmiah yang bersifat terbuka yang memungkinkan adanya jawaban yang beragam. Rumusan pertanyaan ini perlu dicari jawabannya melalui eksperimen.
2.      Menemukan Hipotesis
Setelah berhasil merumuskan, anda bisa mengajukan jawaban sementara atas pertanyaan, yang bernama lain hipotesis. Hipotesis itu harus logis dan diajukan berdasarkan fakta.
3.      Menetapkan Variabel Penelitian
Variabel percobaan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Ada tiga jenis variabel, yaitu variabel bebas yaitu variable yang sengaja diubah-ubah untuk dilihat pengaruhnya terhadap hasil percobaan. Kemudian ada variabel terikat/bergantung yaitu variable yang diukur atau diamati sebagai hasil percobaan dan variabel tetap yaitu variable yang tidak berubah.
4.      Menetapkan Prosedur Kerja
Prosedur kerja merupakan langkah-langkah kerja yang terperinci dan runtut. Urutan langkah kerja ini dibuat ringkas namun dapat menggambarkan secara tepat pekerjaan yang harus dilakukan. Data tersebut akan memudahkan pelaksanaannya, langkah kerja sebaiknya dibuat dalam bentuk diagram alir.
5.      Mengumpulkan data
Setiap gejala yang terjadi dalam percobaan harus dicatat saat itu juga. Dengan begitu, anda dapat memperoleh data yang lebih akurat. Selanjutnya, anda perlu mengorganisasi untuk memudahkan dalam menganalisis dan mengumpulkan hasil percobaan. Oleh karena itu, anda perlu menyiapkan tabel data pengamatan sebelum melakukan percobaan.
6.      Mengolah dan Menganalisis Data
Tabel dan grafik merupakan alat yang sangat bermanfaat untuk menyusun dan menganalisis data. Tabel dan grafik ini menampilkan bagaimana variabel terikat berubah sebagai respon terhadap perubahan variabel bebas. Analisis data juga dapat dilakukan dengan menggunakan program komputer untuk pengolahan data.
7.      Membuat Kesimpulan
Hasil analisis data menghasilkan suatu pola atau kecenderungan. Pola ini dapat dijadikan landasan untuk menarik sebuah kesimpulan. Kesimpulan adalah suatu pernyataan yang merangkum apa yang sudah dilakukan dalam kegiatan penelitian. Dalam menyusun suatu kesimpulan, anda harus memutuskan apakah data yang dikumpulkan mendukung hipotesis atau tidak. Selain itu, anda juga harus mengulang suatu penelitian beberapa kali sebelum dapat menarik suatu kesimpulan.
8.      Mengkomunikasikan Hasil Penelitian
Mengapa harus mengkomunikasikan penelitian? Sosialisasi hasil penelitian penting dilakukan agar hasil penelitian anda diketahui pihak lain. Bagaimanakah cara mengomunikasikan suatu hasil penelitian? Suatu hasil penelitian dapat dikomunikasikan melalui dua cara, yaitu tertulis dan lisan.




TUGAS 2
Mengulak tentang mitos daerah asal orangtua.


APA ITU MITOS?
Mitos atau disebut juga dengan Mite merupakan cerita prosa rakyat yang bercerita suatu kisah yang mempunyai latar belakang di masa lampau, berisikan penafsiran mengenai alam semesta dan adanya makhluk di dalamnya, serta dipercaya benar terjadi oleh yang menganutnya atau sang empunya.
Secara umum mitos bercerita tentang kejadian alam semesta, dunia dan para makhluk yang menghuninya, bentuk topografi, kisah para makhluk supranatural serta lain sebagainya. Mitos muncul sebagai catatan kejadian sejarah yang terlalu dilebih-lebihkan, sebagai alegori atau personifikasi untuk kejadian alam atau juga suatu penjelasan mengenai ritual.
Kali ini saya akan mengulik mitos asal daerah orangtua saya. Ibu saya bernama Lies Mulyati ia berasal dari Jakarta Selatan (Betawi) sedangkan Ayah saya bernama Deni Fristiadi ia berasal dari Tangerang Selatan.
Mengangkat cerita mitos dari daerah asal Ibu yaitu di Jakarta Selatan, terdapat suatu mitos bahwasanya di daerah Setu Babakan terdapat danau yang didalamnya dijaga oleh siluman buaya putih.
Asal muasal buaya putih di danau Setu Babakan sendiri dimulai ketika sepasang remaja yang saling berkasih-kasih namun kisah percintaan mereka tak disetujui oleh orang tua si gadis. Sebab si pemuda amatlah miskin. Setahun telah berlalu. Tak ada kabar mengenai pemuda itu. Si gadis mulai resah, apalagi orangtuanya telah menjodohkan dirinya dengan laki-laki lain. Saat pernikahannya kian dekat, gadis itu kian gelisah. Ia masih berharap pemuda idamannya akan kembali. Namun harapan tinggal harapan. Akhirnya gadis itu putus asa. Ia pergi ke Danau (Setu) Babakan. Dengan perasaan hancur ia menceburkan dirinya ke sana. Para siluman penghuni danau itu menaruh belas kasihan pada gadis itu. Maka ia tak mati terbenam di danau itu, tetapi menjelma menjadi buaya putih. Hingga kini, buaya putih itu masih setia menjaga danau itu. jikalau ada orang berbuat tak senonoh di sekitar danau, maka orang itu akan menjadi korban buaya putih Setu Babakan.

Mengapa muncul mitos seperti itu?
Menurut analisis saya, hal ini terjadi karena mulanya seorang warga yang tinggal disekitar danau setu babakan tak sengaja melihat seekor Buaya Putih. Hal ini memicu rasa panik warga sekitar, karna pada dasarnya masyarakat Indonesia hanya mengetahui buaya dengan warna gelap seperti hijau tua kecoklat-coklatan. Buaya Putih sendiri merupakan buaya yang dianggap tidak lazim bagi masyarakat Indonesia karena keberadaannya sangat jarang sekali ditemukan. Seiring dengan jalannya waktu, banyak cerita yang muncul dari berbagai daerah-daerah yang berbeda di Indonesia. Cerita tersebut pada umumnya menceritakan bahwa ‘sosok misterius, buaya berwarna putih muncul secara tiba-tiba di sungai xxxxx’. dengan keterbatasan pengetahuan yang dimiliki masyarakat Indonesia pada saat itu, warga Indonesia percaya bahwa sosok Buaya Putih tersebut adalah jelemaan siluman. Karena pada saat itu memang segala hal apapun dikaitkan dengan hal-hal mistis atau gaib. Dan karenanya buaya putih dianggap sebagai makhluk supranatural.
Cerita turun-menurun tersebut itu dimulai dari zaman dahulu dimana masyarakat memiliki informasi yang terbatas yang mana pada saat itupun nuansa religius masih sangat kental sehingga cerita bahwa sosok Buaya Putih adalah jelemaan siluman pun masih dipercaya pada saat ini. Hingga detik ini pun kebanyakan masyarakat awam masih termakan oleh cerita mitos tersebut jika memang mereka tidak tertarik untuk mencari informasi lebih jelas di zaman yang sudah canggih ini. Dimana semua jawaban terjawab dengan aplikasi pintar yaitu Google.
Bagi anda yang masih mengira bahwa buaya putih adalah sosok jelemaan siluman yang selalu memakan korban dari hasil tumbal, anda salah. Karena memang hal tersebut adalah mitos yang berkembang di lingkungan masyarakat Indonesia. Faktanya, dilansir dari Bangkapos.com Buaya putih termasuk  ke Alligatoridae keluarga dan dibatasi untuk bidang Tenggara Amerika Serikat. Nama ilmiah mereka adalah Mississippie Alligator. Buaya Putih juga merupakan salah satu hewan albino. Albino adalah suatu kelainan pada produksi melanin yang membuat penderitanya kekurangan melanin atau tidak memiliki pigmen sama sekali. Kurangnya pigmentasi membuat seluruh bagian tubuh bewarna pucat atau putih. Albino sendiri merupakan keadaan yang sangat langka, hal ini dapat terjadi pada manusia maupun hewan, termasuk buaya.
Oleh karenanya, sangat jelas bahwa keberadaan Buaya Putih di Indonesia sangat langka. Karena memang kelainan Albino yang terjadipun sangat langka. Dengan keberadaannya yang sangat jarang ditemukan tersebut itulah yang membuat masyarakat berasumsi bahwa Buaya Putih adalah sosok misterius sehingga dikaitkan oleh hal mistis.