Nama : Salsabila Fristia
NPM : 16518482
Kelas : 1PA15
TUGAS 1
METODE ILMIAH
A.
Pengertian Metode Ilmiah
Metode
ilmiah adalah metode sains yang menggunakan langkah-langkah ilmiah dan rasional
untuk mengungkapkan suatu permasalahan yang muncul dalam pemikiran kita.
Jika
dijelaskan secara lengkap Metode Ilmiah terdiri dari 2 (dua) kata yaitu kata
Metode dan Ilmiah. Metode merupakan cara seseorang dalam melakukan suatu
kegiatan untuk memecahkan masalah yang ada secara sistematis. Sedangkan kata
Ilmiah merupakan cara mendapatkan pengetahuan secara alami dan berdasarkan
bukti fisis. Seseorang yang melakukan metode ilmiah untuk memecahkan masalah
akan membentuk atau mengambil Hipotesis. Hipotesis inilah yang nantinya akan
menjelaskan masalah, dan dapat digunakan untuk pengujian serta melakukan
eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut
dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Unsur
utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:
1. Karakterisasi
(pengamatan dan pengukuran)
2. Hipotesis
(penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran)
3. Prediksi
(deduksi logis dari hipotesis)
4. Eksperimen
(pengujian atas semua hal di atas)
B.
Karakteristik Metode Ilmiah
Metode
ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam
proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan
yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat
melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan-pengamatan yang dimaksud
seringkali memerlukan pengukuran dan perhitungan yang cermat. Proses pengukuran
dapat dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau dimanipulasi
seperti bintang atau populasi manusia. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya
ditabulasikan dalam table. Digambarkan dalam bentuk grafik atau dipetakan dan
diproses dengan penghitungan statistika seperti korelasi dan regresi.
Umumnya
terdapat lima karakteristik penelitian ilmiah :
1. Terbuka.
Artinya, sebuah penelitian bersifat informatif, terbuka, dan dapat diakses oleh
peneliti-peneliti lainnya. Dalam laporan penelitiannya-pun, harus menyebutkan
secara jelas dan spesifik tetang metode yang digunakan, teknik, dan prosedur
pengumpulan data. Hal ini bertujuan untuk memungkinkannya sebuah koreksi dan
verifikasi terhadap temuan-temuan sebelumnya.
2. Objektif.
Artinya, ke-objektifan sebuah penelitian ilmiah harus searah dengan
aturan/prosedur penelitian yang berlaku serta mengungkapkan fakta-fakta
penelitian sebagaimana adanya, bukan sebagaimana interpretasi peneliti.
3. Empiris.
Artinya, suatu penelitian yang didasarkan pada pengalaman sehari-hari, yang
ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil
penelitian.
4. Sistematis.
Artinya, suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan
sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang
kompleks.
5. Prediktif. Artinya,
teori-teori yang telah dibuat dan diaplikasikan bertujuan untuk membantu
memperkirakan fenomena yang akan terjadi di masa depan. Sejalan dengan hal
tersebut, teori yang disusun harus memiliki kualitas dan kemampuan untuk
memperkirakan secara tepat sebuah fenomena atau peristiwa yang akan terjadi.
C.
Ciri – Ciri Metode Ilmiah
Adapun
Ciri – ciri Metode Ilmiah sebagai berikut :
1. Bersifat kritis, analistis, artinya
metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah dan
menentukan metode untuk pemecahan masalah.
2. Bersifat logis, artinya dapat memberikan
argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan
bukti-bukti yang tersedia.
3. Bersifat obyektif, artinya dapat
dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.
4. Bersifat konseptual, artinya proses
penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan.
5. Bersifat empiris, artinya metode yang
dipakai didasarkan pada fakta di lapangan.
D.
Langkah – Langkah Metode Ilmiah
Langkah
awal suatu penelitian adalah melakukan perencanaan. Perencanaan ini sangat
penting untuk keberhasilan suatu eksperimen. Oleh karena itu, rancanglah suatu
rencana penelitian secara runtut dan mendetail. Langkah-langkah metode ilmiah
apakah yang harus dilakukan dalam merencanakan suatu penelitian ilmiah?
Langkah-langkah metode ilmiah yang harus Anda lakukan.
1.
Merumuskan
Masalah
Penelitian
dimulai dengan merumuskan masalah. Masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan
ilmiah yang bersifat terbuka yang memungkinkan adanya jawaban yang beragam.
Rumusan pertanyaan ini perlu dicari jawabannya melalui eksperimen.
2.
Menemukan
Hipotesis
Setelah
berhasil merumuskan, anda bisa mengajukan jawaban sementara atas pertanyaan,
yang bernama lain hipotesis. Hipotesis itu harus logis dan diajukan berdasarkan
fakta.
3.
Menetapkan
Variabel Penelitian
Variabel
percobaan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Ada tiga
jenis variabel, yaitu variabel bebas yaitu variable yang sengaja diubah-ubah
untuk dilihat pengaruhnya terhadap hasil percobaan. Kemudian ada variabel
terikat/bergantung yaitu variable yang diukur atau diamati sebagai hasil
percobaan dan variabel tetap yaitu variable yang tidak berubah.
4.
Menetapkan
Prosedur Kerja
Prosedur
kerja merupakan langkah-langkah kerja yang terperinci dan runtut. Urutan
langkah kerja ini dibuat ringkas namun dapat menggambarkan secara tepat
pekerjaan yang harus dilakukan. Data tersebut akan memudahkan pelaksanaannya,
langkah kerja sebaiknya dibuat dalam bentuk diagram alir.
5.
Mengumpulkan
data
Setiap
gejala yang terjadi dalam percobaan harus dicatat saat itu juga. Dengan begitu,
anda dapat memperoleh data yang lebih akurat. Selanjutnya, anda perlu
mengorganisasi untuk memudahkan dalam menganalisis dan mengumpulkan hasil
percobaan. Oleh karena itu, anda perlu menyiapkan tabel data pengamatan sebelum
melakukan percobaan.
6.
Mengolah
dan Menganalisis Data
Tabel
dan grafik merupakan alat yang sangat bermanfaat untuk menyusun dan
menganalisis data. Tabel dan grafik ini menampilkan bagaimana variabel terikat
berubah sebagai respon terhadap perubahan variabel bebas. Analisis data juga
dapat dilakukan dengan menggunakan program komputer untuk pengolahan data.
7.
Membuat
Kesimpulan
Hasil
analisis data menghasilkan suatu pola atau kecenderungan. Pola ini dapat
dijadikan landasan untuk menarik sebuah kesimpulan. Kesimpulan adalah suatu
pernyataan yang merangkum apa yang sudah dilakukan dalam kegiatan penelitian.
Dalam menyusun suatu kesimpulan, anda harus memutuskan apakah data yang
dikumpulkan mendukung hipotesis atau tidak. Selain itu, anda juga harus
mengulang suatu penelitian beberapa kali sebelum dapat menarik suatu
kesimpulan.
8.
Mengkomunikasikan
Hasil Penelitian
Mengapa
harus mengkomunikasikan penelitian? Sosialisasi hasil penelitian penting
dilakukan agar hasil penelitian anda diketahui pihak lain. Bagaimanakah cara
mengomunikasikan suatu hasil penelitian? Suatu hasil penelitian dapat
dikomunikasikan melalui dua cara, yaitu tertulis dan lisan.
TUGAS 2
Mengulak tentang mitos daerah asal orangtua.
APA ITU MITOS?
Mitos
atau disebut juga dengan Mite merupakan cerita prosa rakyat yang bercerita
suatu kisah yang mempunyai latar belakang di masa lampau, berisikan penafsiran
mengenai alam semesta dan adanya makhluk di dalamnya, serta dipercaya benar
terjadi oleh yang menganutnya atau sang empunya.
Secara
umum mitos bercerita tentang kejadian alam semesta, dunia dan para makhluk yang
menghuninya, bentuk topografi, kisah para makhluk supranatural serta lain
sebagainya. Mitos muncul sebagai catatan kejadian sejarah yang terlalu
dilebih-lebihkan, sebagai alegori atau personifikasi untuk kejadian alam atau
juga suatu penjelasan mengenai ritual.
Kali
ini saya akan mengulik mitos asal daerah orangtua saya. Ibu saya bernama Lies
Mulyati ia berasal dari Jakarta Selatan (Betawi) sedangkan Ayah saya bernama
Deni Fristiadi ia berasal dari Tangerang Selatan.
Mengangkat
cerita mitos dari daerah asal Ibu yaitu di Jakarta Selatan, terdapat suatu
mitos bahwasanya di daerah Setu Babakan terdapat danau yang didalamnya dijaga
oleh siluman buaya putih.
Asal
muasal buaya putih di danau Setu Babakan sendiri dimulai ketika sepasang remaja
yang saling berkasih-kasih namun kisah percintaan mereka tak disetujui oleh
orang tua si gadis. Sebab si pemuda amatlah miskin. Setahun telah berlalu. Tak
ada kabar mengenai pemuda itu. Si gadis mulai resah, apalagi orangtuanya telah
menjodohkan dirinya dengan laki-laki lain. Saat pernikahannya kian dekat, gadis
itu kian gelisah. Ia masih berharap pemuda idamannya akan kembali. Namun
harapan tinggal harapan. Akhirnya gadis itu putus asa. Ia pergi ke Danau (Setu)
Babakan. Dengan perasaan hancur ia menceburkan dirinya ke sana. Para siluman
penghuni danau itu menaruh belas kasihan pada gadis itu. Maka ia tak mati
terbenam di danau itu, tetapi menjelma menjadi buaya putih. Hingga kini, buaya
putih itu masih setia menjaga danau itu. jikalau ada orang berbuat tak senonoh
di sekitar danau, maka orang itu akan menjadi korban buaya putih Setu Babakan.
Mengapa
muncul mitos seperti itu?
Menurut
analisis saya, hal ini terjadi karena mulanya seorang warga yang tinggal disekitar
danau setu babakan tak sengaja melihat seekor Buaya Putih. Hal ini memicu rasa panik
warga sekitar, karna pada dasarnya masyarakat Indonesia hanya mengetahui buaya
dengan warna gelap seperti hijau tua kecoklat-coklatan. Buaya Putih sendiri
merupakan buaya yang dianggap tidak lazim bagi masyarakat Indonesia karena
keberadaannya sangat jarang sekali ditemukan. Seiring dengan jalannya waktu, banyak
cerita yang muncul dari berbagai daerah-daerah yang berbeda di Indonesia. Cerita
tersebut pada umumnya menceritakan bahwa ‘sosok misterius, buaya berwarna putih
muncul secara tiba-tiba di sungai xxxxx’. dengan keterbatasan pengetahuan yang
dimiliki masyarakat Indonesia pada saat itu, warga Indonesia percaya bahwa
sosok Buaya Putih tersebut adalah jelemaan siluman. Karena pada saat itu memang
segala hal apapun dikaitkan dengan hal-hal mistis atau gaib. Dan karenanya
buaya putih dianggap sebagai makhluk supranatural.
Cerita
turun-menurun tersebut itu dimulai dari zaman dahulu dimana masyarakat memiliki
informasi yang terbatas yang mana pada saat itupun nuansa religius masih sangat
kental sehingga cerita bahwa sosok Buaya Putih adalah jelemaan siluman pun
masih dipercaya pada saat ini. Hingga detik ini pun kebanyakan masyarakat awam
masih termakan oleh cerita mitos tersebut jika memang mereka tidak tertarik
untuk mencari informasi lebih jelas di zaman yang sudah canggih ini. Dimana semua
jawaban terjawab dengan aplikasi pintar yaitu Google.
Bagi
anda yang masih mengira bahwa buaya putih adalah sosok jelemaan siluman yang
selalu memakan korban dari hasil tumbal, anda salah. Karena memang hal tersebut
adalah mitos yang berkembang di lingkungan masyarakat Indonesia. Faktanya, dilansir
dari Bangkapos.com Buaya putih termasuk ke
Alligatoridae keluarga dan dibatasi untuk bidang Tenggara Amerika Serikat. Nama
ilmiah mereka adalah Mississippie Alligator. Buaya Putih juga merupakan salah
satu hewan albino. Albino adalah suatu kelainan pada
produksi melanin yang membuat penderitanya kekurangan melanin atau tidak
memiliki pigmen sama sekali. Kurangnya pigmentasi membuat seluruh bagian tubuh
bewarna pucat atau putih. Albino
sendiri merupakan keadaan yang sangat langka, hal ini dapat terjadi pada manusia
maupun hewan, termasuk buaya.
Oleh
karenanya, sangat jelas bahwa keberadaan Buaya Putih di Indonesia sangat
langka. Karena memang kelainan Albino
yang terjadipun sangat langka. Dengan keberadaannya yang sangat jarang ditemukan
tersebut itulah yang membuat masyarakat berasumsi bahwa Buaya Putih adalah
sosok misterius sehingga dikaitkan oleh hal mistis.